Cerita Sex HOT : Nafsu Mbak Sukma
CeritaSexHOT Kali ini membagikan Cerita Sex Nafsu Mbak Sukma yang merupakan Cerita Sex+17, cerita dewasa, cerita sex, cerita hot, cerita sex dewasa, kisah sex, dan pengalaman ini merupakan sensasi sex yang tidak akan pernah di lupakan. Untuk itu di simak CeritaSexHOT Nafsu Mbak Sukma ini :
Perkenalanku dengan mbak Sukma bermula dari seringnya aq melakukan kegiatan chat di internet.
Singkat cerita, Perempuan tersebut ingin bertemu denganku di salah satu mall di Surabaya. Setelah beberapa saat aq duduk sambil meminum minuman yang aq pesan, seorang perempuan sebaya berjalan menghampiriku.
“Tigas ya…?” sapa perempuan tersebut.
“Iya benar, maaf anda siapa ya?”
“Namaku Sukma” kata perempuan itu mengenalkan diri.
“Silahkan duduk Mbak Sukma” kataku mempersilahkan perempuan tersebut duduk.
“Iya benar, maaf anda siapa ya?”
“Namaku Sukma” kata perempuan itu mengenalkan diri.
“Silahkan duduk Mbak Sukma” kataku mempersilahkan perempuan tersebut duduk.
Setelah memesan minuman, kami terhanyut dalam obrolan-obrolan yang terkadang membuat kami berdua tertawa. Usia 35 thn tak memperlihatkan tubuh mbak Sukma mengendur sedikitpun. Tubuh mbak Sukma memang tidak terlalu tinggi, kira-kira sekitar 165/50. Bibirnya yang sedikit sensual dan dipadu wajah yang manis, membuat perempuan tersebut terlihat lebih dewasa. Pinggulnya yang indah bagaikan gitar spanyol, membuatku nafasku tak beraturan. Tonjolan di dadanya yang kira-kira berukuran 34, semakin memperlihatkan sempurnanya perempuan tersebut.
“Tigas, kenapa kamu bengong?” tanya mbak Sukma.
“Ngg..nggak kok mbak, aq cuma terpana aja lihat mbak” godaku.
“Ahh kamu bikin mbak GR aja” katanya sambil tersenyum manis.
“Oh iya mbak kemarin kok bisa langsung PV nicknameku? tanyaku.
“Iya ada seseorang yang ngasih nickname kamu, kata temanku kamu orangnya asyik aja” jelas mbak Sukma.
“Emang siapa sih mbak nama temannya?” selidikku.
“Sudah deh Tigas, maaf aq nggak bisa ngasih tau namanya. Yang penting aq udah ketemu kamu sekarang” kata mbak Sukma menjelaskan.
Kami ngobrol tentang kehidupan kami masing-masing, dan ternyata mbak Sukma termasuk single parent. Itu karena 2 tahun yang lalu, suaminya pergi entah kemana. Dengan raut wajah yang sedikit suram, mbak Sukma menceritakan kisah hidupnya sampai dia harus berpisah dengan suaminya.
Ada guratan kesedihan yang nampak jelas di wajah mbak Sukma, aq seperti tersihir dengan kisahnya. Sehingga membuatku sering menarik nafas panjang. Mbak Sukma menceritakan kalau di Surabaya ini tinggal dengan kakak perempuannya.
Hampir 2 jam kami ngobrol tanpa terasa, yang sampai akhirnya aq menawarkan untuk mengakhiri pertemuan tersebut.
“Mbak, udah malam nih” kataku.
“Iya” jawab mbak Sukma Lirih.
“Tigas, aq diantar pulang ya?” pinta mbak Sukma.
Ok, tapi mobilku jelek lho” kataku merendah.
“Jelek-jelek kan beli sendiri, lagian aq butuh sama orangnya kok” goda mbak Sukma.
‘Deg deg’ jantungku terasa berhenti seketika walaupun dengan seceoat itu pula aq berusaha mengontrol keadaan diriku yang mulai ngeres. Aq berusaha menerjemahkan apa arti sebenarnya kata mbak Sukma tersebut. Betapa bahagianya diriku jika memang dia mau kencan denganku.
Seiring obrolan-obrolan yang sedikit membuatku sesak, kami berdua sudah berada di dalam mobil dan segera meluncur untuk mengantar mbak Sukma. 60 menit kemudian, kami sduah berada di sebuah rumah yang tidak begitu besar tapi view nya mengaggumkan.
“Tigas, mampir dulu ya?” ajak mbak Sukma.
“Duhh maaf deh, sepertinya ini sudah malam” kataku.
“Sebentar aja, sekalian aq buatin kopi” pinta mbak Sukma menggebu
Mbak sukma menarikku supaya turun dari mobil dan akhirnya aq memarkirkan mobilku di depan rumahnya. Ketika aq masuk ke ruang tamu, bau semerbak bunga sedap malam menyengat hidungku dan menambah suasana romantis.
“Tigas, silahkan diminum kopinya” kata mbak Sukma.
“Ii iya. mbak…” jawabku gugup.
Entah berapa lama aq menikmati suasana sekeliling, karena tak terasa mbak Sukma sudah membawa 2 cangkir yang berisi teh dan kopi. Aq langsung meminumnya kopi hangat yang sudah dihidangkan mbak Sukma.
“Emm, kok sepi memang kakak mbak kemana?” tanyaku.
“Nggak tau tuh Gas, mungkin lagi keluar” jawab mbak Sukma.
Malam itu mbak Sukma memang keliatan sangat menggairahkan, dengan baju u can see warna cream dipadu rok mini warna merah muda membuat kakinya yang jenjang semakin nampak indah. Sesekali aq melirik pahanya yang mulus sehingga membuat ‘si otong’ mulai bergerak.
“Gas, kenapa kok bengong?” tanya mbak Sukma mengagetkan lamunanku.
“Nggak papa kok mbak” kataku.
“Tigas, aq mau tanya sesuatu boleh nggak?” tanya mbak Sukma.
“Silahkan mbak” jawabku
“Kata temanku kamu sering menulis pengalaman seks kamu di internet ya?” tanya mbak Sukma.
“Ii iya mbak” jawabku dengan wajah memerah.
“Terus apa yang kamu tulis itu benar pengalaman nyata kamu?” tanya mbak Sukma kembali.
“Iya mbak, aq sengaja tuangkan di situs itu, karena aq belum menemukan sosok yang pas buat aq ajak share tentang masalah seks” jelasku.
“Istri kamu tau nggak?” tanya menyelidik.
“Ya pasti nggak lah mbak” jawabku.
“Aq sudah baca semua cerita cerita kamu dan aq tertarik dengan gaya kamu saat bercinta dengan wanita.
“Ahh, biasa aja kok mbak…” jawabku datar.
Kami membicarakan hal-hal tentang seks dengan jelas dan terbuka, sehingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.
“Mbak udah malam ni, aq mau pulang dulu ya?” pintaku.
“Iya deh dan tapi…..” mbak Sukma tidak meneruskan bicaranya.
Mbak Sukma langsung bangkit dan menghadap tepat di depan wajahku dan sesaat kemudian mbak Sukma sudah nerada diatas pangkuanku.
“Tigas, aq ingin bukti kehebatanmu dalam bercinta. pinta mbak Sukma.
“Mbak Sukma nanti ada orang….” jawabku ragu.
Tanpa bisa menereukan ke khawatiranku, mbak Sukma langsung melumat bibirku. Tangan mbak Sukma melingkar di leherku sehingga lumatan bibir mbak Sukma seakan menyesakkan nafasku. Kami saling melumat dan mengadu lidah, sehingga lambat tapi pasti birahiku mulai bangkit. Rok mini mbak Sukma yang tadinya rapi, sekarang sudah tersingkap ke atas. Celana berenda warna pink menambah kesempurnaan pinggul mbak Sukma. U can see mbak Sukma sudah terlepas semua kancingnya sehingga BH nya yang berwarna ping nampak jelas dihadapanku.
Sesekali mbak Sukma meliuk-liukkan tubuhnya diatas pangkuanku, seakan-akan memberikan indikasi bahwa dia sudah mulai terangsang.
Sesaat kemudian mbak Sukma berdiri dan menghalangi wajahku, naluriku segera menggerakkan wajahku untuk mendekati selangkangannya. Bibirku yang sudah mulai nakal, menjilati lutut, paha dan sampailah di tengah-tengah selangkangan mbak Sukma. Aq melihat celana dalam pink yang tadinya masih bersih, sudah mulai terbasahi lendir memeknya.
“Aaghh.. Tigass.. terusss… nimatt” desah mbak Sukma.
Dengan lihay, tanganku yang kiri mendorong bokong mbak Sukma agar lebih maju dan tangan kiriku menyibak celana dalanya. Lidahku dengan mudah mendarat pada lubang memek mbak Sukma yant nampak rimbun ditutupi oleh rambut-rambut memek yang hitam pekat. Bagaiakan menjilati es cream, aq semakin berani mengoyak memeknya dengan lidahku.
“Ooouuuhhh… Tigaasss.. nikmat sayangggg” desah mbak Sukma. “Tigaass.. aq.. keluaarrrr… oogghhhhh” mbak Sukma mendesah panjang dan bersamaan dengan rintihan tersebut, cairan hangat keluar dari memeknya.
Dengan liarnya aq segera menjilati seluruh cairan kenikmatan itu, dan aq segera berdiri dari tempat dudukku semula.
Hanya dengan menyingkap rok mini mbak Sukma, aq membimbing tubh mbak Sukma untuk segera setengah menunduk. Tanganya menopang tubuhnya pada sandaran tempat duduk. Tak lama kemudian aq sudah mengeluarkan batang penisku, hanya aq buka resletingku, batang penisku sudah tegang mengeras keluar. Mbak Sukma hanya menunduk pasrah dengan apa yang akan aq lakukan. Tangaku segera melorotkan celana dalam mbak Sukma sampai sebatas lutut, aq segera menggesek-gesekkan kepala penisku pada lubang memek mbak Sukma.
“Ogghh… Tigasss.. geliihh…” rintih mbak Sukma. “Sudah sayang.. ayo masukkan.. aq nggak tahan.. plisss” pinta mbak Sukma.
Setelah berkata demikian, mbak Sukma segera menekan pinggulnya sehingga batang penisku mulai menekan bibir memeknya.
“Aauuwwhh… besar sekaliii penis kamu…” kata mbak Sukma.
Hanya dengan sekali tekan saja, seluruh batang penisku sudah terbenam dala lubang memek mbak Sukma, kedua tanganku menahan pinggul mbak Sukma agar mengikuti iramaku.
Aq sengaja tidak menggerakkan keluar masuk batang penisku, akan tetapi aq menggoyang pinggulku. Gerakan berputar membuat mbak Sukma menggelinjang hebat. Dengan santainya aq memainkan gejolak birahi mbak Sukma, sehingga beberapa saat kemudian tangan mbak Sukma yang pertamanya menopang tubuhnya pada sandaran tempat duduk, sekarang berganti menekan pantatku untuk tidak melepaskan batang penisku saat mbak Sukma mencapi orgasme yang kedua.
“Tigasss… terusss… jangan berhenti sayaannngg…” rintih mbak Sukma.
Mendengar rintihan mbak Sukma dan gelagat akan orgasmenya mbak Sukma, aq segera menggerakkan cepat pinggulku dan sesekali menekan dalam penisku pada lubang memeknya.
“Ampunnn Gass.. kkamu.. benar-benar hebatttt….” rintih mbak Sukma.
Tak lama kemudian.
“Tigasss.. aaaku nggakk tahaannn… aaaghhh… terusss… sayanggg…. Tigaassss…” mbak Sukma merintih panjang saat aq merasakan cairan hangat membasahi batang penisku dan jujur saja hal itu membuat birahiku mendekati puncaknya.
“Clekk.. clekkk.. clekk.. cleeekkk….” suara batang penisku keluar masuk pada lubang memeknya yang sudah becek.
Tubuh mbak Sukma tidak lagi menunduk, tubuh kami berdiri berbelakangan. Tanganku mengapit perut mbak Sukma dari belakang, pantan mbak Sukma yang seksi menjorok kebelakang dan mendempet spenuhnya dengan perutku. Tangan mbak Sukma memainkan kedua belah toketnya, posisi ini memudahkanku untuk melakukan tusukkan-tusukkan penisku yang lebih mentok dalam lubang memeknya.
“Mbaakkk… aq.. aq mau keluarrr… “rinthku.
“Iyaa… Tigassss aq juga mau keluaarr lagiihhh…” rintih mbak Sukma.
“Mbak.. kita keluarin.. bersamaann…” kataku.
“Iya… sayanggg… aaagghhhhh” mbak Sukma semakin panjang rintihnya.
Gerakan kami semkain cepat tak beraturan dn tanpa sadar kami melakukannya di ruang tamu rumah mbak Sukma. Batang penisku semakin berdenyut menahan semburan spermaku yang sudah berada di ujung penisku.
“Tigaaasss… aq.. kkee…luaarrrrr…. ooogghhhh” rintih mbak Sukma.
“Iyaahh… aaaku juga mbaakkkkk,…” rintihku panjang.
“Ooogghhhhh…” kami berdua merintih panjang saat semburan spermaku ke dalam memek mbak Sukma.
“Creett.. crett.. crett.. creetttt…” entah berapa kali semburan spermaku menyembur dalam memek mbak Sukma. Dan disaat aq masih menikmati sisa-sisa kenikmatan persetubuhna tersebut, mbak Sukma merubah posisinya dan duduk. Wajahnya tepat di depan batang penisku yang masih mengeras.
“Mmmmm..” bibirnya segera melumat batang penisku. Lidahnya menjilati sisa-sia sperma yang keluar dari ujung penisku.
“Oghhh.. mbakkk… nikmaattt…” rintihku.
Batang penisku ditelan habis oleh mulut mbak Sukma yang sensual, hal itu membuatku semakin terbang saja dan sedikit demi sedikit penisku mulai mengerut dan tidur seperti semula.
“Ihh Tigas, punya kamu benar-benar luar biasa. Apa yang selama ini hanya aq dengar dari teman-teman, sekarang aq sudah buktikan” puji mbak Sukma.
Aq hanya mendongakkan wajahku ke atas langit-langit karena sambil memuji mbak Sukma masih mengulum, mengocok dan menjilati batang penisku. Dentangan jam dinding berbunyi 10 kali, aq segera merapikan pakaianku yang acak-acakkan.
“Mbak udah malam nih, aq mau pulang dulu?” kataku.
“Muaachh…” mbak Sukma mengecup penisku dan kembali memasukkan penisku ke dalam CD, serta merapikan celanaku.
Mbak Sukma Bangkit dari duduknya berhadapan denganku, tangannya merangkul leherku.
“Tigas.. terima kasih ya kamu telah memberikan kepuasan untukku” kata mbak Sukma.
“Sama-sama mbak…” jawabku lirih.
“Kapan-kapan bisa kan kita ulangi lagi?” tanya mbak Sukma.
“Tentu bisa mabk, atur saja waktunya” jawabku pasti.
Bersamaan dengan itu bibir mbak Sukma melumat bibirku, 3 menit lamanya mbak Sukma melumat bibirku. Setelah kecupan romantis tersebut, aq segera beranjak menuju mobilku. Sambil kembali memandang mbak Sukma yang berdiri di depan pintu melambaikkan tangannya, aq segera menekan gas mobilku untuk meninggalkan rumah wanita tersebut.
0 Response to "Cerita Sex HOT : Nafsu Mbak Sukma"
Posting Komentar